Lir ilir, Sebuah Tembang Jawa Dengan Nuansa Religius

Tau kah kalian dengan Lagu Lir Ilir, sebuah musik dari perpaduan musik tradisional dengan nuansa religius, ternyata lagu/musik ini memiliki makna yang mendalam dari setiap liriknya


Perhatikan setiap lirik dari setiap baitnya!!

Lir ilir lir ilir tandure wis sumilir,
Tak ijo royo-royo tak sengguh penganten anyar,
Bocah angon…bocah angon penekno blimbing kuwi,
Lunyu-lunyu peneken kanggo basuh dodotiro,
Dodotiro…dodotiro.. kumitir bedhah ing pinggir,
Dondomono jrumatono kanggo sebo mengko sore,
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane
Yo surako surak horee.


(Sayup-sayup bangun dari tidur, tanaman-tanaman sudah mulai bersemi, demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru Anak-anak penggembala, panjatkan pohon blimbing itu, walaupun licin tetap panjatlah untuk mencuci pakaian. Pakaian-pakaian yang koyak pinggirnya. Jahitlah benahilah untuk menghadap nanti sore. Selagi sedang terang rembulannya Selagi sedang banyak waktu luang. Mari bersorak-sorak horee.. )


Maksudnya kurang lebih demikian : Makin subur dan tersiarlah agama Islam yang disiarkan oleh para wali dan mubaligh. Hijau adalah warna dan lambang agama Islam. agama Islam begitu menarik dan kemunculannya yang baru diibaratkan bagaikan pengantin baru. Cah angon atau penggembala, diibaratkan dengan penguasa yang menggembalakan rakyat. Para penguasa itu disarankan untuk segera masuk agama Islam (disimbolkan dengan buah belimbing yang mempunyai bentuk segi lima sebagai lambang rukun Islam).Walaupun licin, susah, tetapi usahakanlah agar dapat masuk Islam demi mensucikan dodot (Dodot adalah jenis pakaian tradisional Jawa yang sering dipakai pembesar jaman dulu. Bagi orang Jawa, agama adalah ibarat pakaian, maka dodot dipakai sebagai lambang agama atau kepercayaan). Pakaianmu, (yaitu) agamamu sudah rusak, karena dicampur dengan kepercayaan animisme / klenik.. Agama yang sudah rusak itu jahitlah (perbaiki), sebagai bekal menghadap Tuhan. Selagi masih ada kesempatan bertobatlah. .Bergembiralah, semoga kalian mendapat anugerah dari Tuhan



Sumber :

http://blog.360.yahoo.com/blog-wtndjsUheq.7LbRXc8VdgeDFnYA-?cq=1&p=977

6 komentar:

  1. hhm....
    postingan yang bagus sekali.
    setuju banget. dulu ustadz ku juga pernah menjelaskan hal ini. jadi inget masa kecil dulu....

    sayang, lagu ini sudah jarang terdengar yaa
    apalagi anak-anak kecil sekarang lebih akrab sama lagunya peterpan atau dewa19. sedih!

    ReplyDelete
  2. met pagi jg....amiiinnn....semoga jg hari ini menyenangkan bg mereka yg kurang beruntung drpd kita

    ReplyDelete
  3. jadi inget emha ainun nadjib nih.....

    ReplyDelete
  4. wah baru tau nih ane...
    rasanya itulah akulturasi budaya ISlam yg memang datang dg kerendahan hatinya, menghargai budaya yg ada
    lir,ilir....
    keep survive fren !

    ReplyDelete
  5. lha ini kan yang nyiptain lagunya kalo gak salah satu dari sembilan wali (wali songo), .... cuma diriku lupa siapa, .... ada yg tau?

    ReplyDelete
  6. betul banget,,,,nah ngingetin kita juga akan ibadah,,satu prinsip tembang jawa,,,,ada gunanya lo!!!!!

    ReplyDelete

 

My Family Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design