Lantas, bagaimana Islam memandang hal ini? Adakah amalan-amalan khusus terkait dengan malam Nisfu Sya'ban? Ifat coba berbagi sedikit disini...
Apa Itu Malam Nisfu Sya'ban?
Nisfu Sya'ban berasal dari kata Nisfu (bahasa Arab) yang berarti separuh atau pertengahan, Sya'ban adalah nama bulan ke-8 dalam kalender Islam. Dengan demikian nisfu sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban.
Dalil Ibadah Malam Nisfu Sya'ban
Kemudian apakah Nabi SAW. melakukan ibadah-ibadah tertentu didalam malam nisfu sya'ban?
Dalil yang kerap digunakan oleh sekelompok masyarakat Muslim untuk melakukan amalan ibadah khusus di malam nisfu sya'ban adalah yang diriwayatkan dari Ali, bahwa Rosululloh SAW. bersabda:
"Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan sholat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Alloh turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Alloh berfirman: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing."
(HR. Ibnu Majah)
Namun ternyata hadits ini bersanad lemah (dhaif). Hal ini berarti tidak dapat dijadikan pegangan untuk melaksanakan sholat khusus dengan jumlah rakaat tertentu dalam malam nisfu Sya'ban maupun melakukan puasa khusus nisfu Sya'ban.
Sementara sebagian Ulama berpendapat bahwa hadis lemah (dhaif) dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan keutamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam nisfu Sya'ban jelas mempunyai keutamaan dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Tradisi Malam Nisfu Sya'ban
Pada malam ini biasanya sebagian kalangan umat Islam mengisinya dengan berkumpul di masjid untuk melakukan sholat malam berjama'ah bahkan hingga 100 rakaat. Dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.
Setelah pembacaan Surat Yaasiin biasanya diteruskan dengan salat Awwabin atau salat Tasbih. Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama atau langsung makan-makan.
Lantas, bagaimana merayakan malam nisfu Sya'ban yang sesuai tuntunan syariat Islam?
Adalah dengan memperbanyak ibadah, sholat malam, dzikir, membaca Al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal shalih lainnya, namun sebagaimana yang dilakukan Rosululloh SAW., yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan sholat malam berjamaah ataupun tradisi lain sebagaimana dituliskan diatas, Rosululloh tidak pernah melakukannya.
Apalagi sampai melakukan sholat malam nisfu Sya'ban sebanyak 100 raka'at ini sama sekali tidak ada dalilnya dan termasuk bid'ah. Syaikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah mentahqiq masalah ini. Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam nisfu Sya'ban, namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang telah diajarkan Rosululloh.
Demikian sedikit share Ifat terkait amalan di malam nisfu Sya'ban. Selanjutnya Ifat akan coba menulis perihal puasa nisfu Sya'ban. Semoga menjadi pencerahan buat semua dan menghindarkan diri kita dari perkara-perkara yang tidak ada tuntunannya dari Rosululloh SAW. Mohon maaf atas kesalahan, silahkan jika ada yang ingin memberi koreksi akan senang sekali diterima... :)
0 komentar:
Post a Comment