Filosofi Tradisi Membungkuk Orang Jepang

Cara Membungkuk Orang Jepang

Cara membungkukkan badan yang tepat merupakan bagian dari etika pergaulan yang sangat penting di Jepang. Ia bukan sekedar tradisi, tapi juga bagian dari etika yang sarat makna dan filosofi.

Di Jepang, semakin dalam/rendah orang membungkuk dan semakin lama dia membungkuk berarti seakan dia menunjukkan penghormatan atau penyesalan yang mendalam pula. Dan begitu pula sebaliknya, membuktikan orang tersebut tidak menyesali perbuatannya secara serius atau melakukan penghormatan secara basa-basi.


Tradisi membungkuk ini meski tampak sepele, namun bisa menjadi sesuatu hal yang rumit apalagi jika menyangkut urusan kenegaraan. Ambil saja contoh bagaimana Presiden Barack Obama terlihat kikuk ketika dia berusaha menjabat tangan Kaisar Akihito sekaligus membungkukkan badan.

Sebagian media Amerika Serikat yang anti-Obama dengan gencar mengkritik dengan mengatakan sang presiden melanggar protokol atau malah terlalu menyembah. Sementara menurut guru besar Studi Asia di Universitas Temple di Tokyo, Jeff Kingston, di Jepang sendiri tidak ada yang tersinggung dengan tindakan Obama. Media Jepang malah memberitakan kasus ini sebagai aspek kehidupan Amerika yang sulit dipahami.

Cara membungkukkan badan juga dapat berimbas pada bisnis, terutama ketika berhadapan dengan klien/konsumen. Sebut saja ketika perusahan otomotif Toyota meminta maaf atas penarikan mobil-mobilnya yang dipicu masalah rem dan pedal gas. Dalam keterangan kepada media beberapa waktu lalu, presiden Toyota Akio Toyoda meminta maaf dengan hanya membungkuk sedikit. Hal ini pun serta merta mendapat kritikan dari masyarakat secara luas yang membuat saham perusahaan jatuh hingga 20%.

Cara Toyoda membungkukkan badan dianggap tidak memenuhi harapan masyarakat. Masyarakat menganggap Toyoda tidak menunjukkan penghormatan atau penyesalan secara serius atas kesalahan yang telah dibuat perusahaannya.

Di Jepang, semakin dalam orang membungkuk dan semakin lama dia membungkuk berarti seakan dia menunjukkan penghormatan atau penyesalan.

Dengan hanya membungkuk sedikit dan sesaat, sikap yang ditunjukkan adalah seperti seseorang yang menjadi sasaran kemarahan atasan. Sedangkan membungkukkan bahu dan langsung pergi menunjukkan isyarat seperti anak kecil yang baru dimarahi.

Sementara sikap membungkuk berkali-kali sampai ke pinggang disertai permohonan maaf terjadi dalam keadaan ekstrim seperti montir yang merusak mobil konsumen tetapi masih meminta bayaran besar. Tetapi secara umum membungkukkan badan di Jepang merupakan isyarat tubuh yang berulang kali dilakukan bahkan tanpa sadar dalam interaksi dengan semua orang.

Demikianlah penjelasan seputar filosofi dan makna di balik tradisi membungkuk orang Jepang. Semoga menambah wawasan kita semua.

0 komentar:

Post a Comment

 

My Family Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design