hasil nya bukan calon generasi yang taguh...tapi generasi yang rapuh...jadi colon koruptor baru buat negeri ini...
guru tak lagi ada di tempat sebagai pendidik tapi berubah hanya menjadi pengajar tak peduli siswa itu mengerti atau tidak....tak peduli dengan perkembangan siswa...
lalu kemanakan pendidikan indonesia ini....bagaimana indonesia mau berubah...jika peran sokolah berubah, dan peran gurupun ikut berubah...
maf jika saya lancang....kepada pemerintahan kota serang karena diblog ku ini saya akan menulis beberapa kalimat tentang pendidikan di kota serang....banyak ingin saya tanyakan kepada kalian tapi saya tau pertanyaan ku hanya akan tercatat di arsip saja tidak ada akan di respon..??
dua bulan yang lalu saya mendaftarkan sekolah adik saya, tak sengaja saya mendengar salah satu wali murid mengeluh dengan biaya sekolah anaknya...yang satu masuk SMK dan yang satunya harus daftar ulang...
ada tanda tanya besar dibenak saya ketika wali murid itu berkata "daftar ulang aja Rp. 900.000"
daftar ulang Rp 900.000 ????????????
waktu saya lulus 2007 daftar ulang masih di bawah Rp.500.000, untuk anak yang naik kelas 3 dan 2.
pantesan banyak wali murid ngeluh, dan pendaftaran siswa baru Rp.2.010.000, ini sudah keputusan pemerintah kota serang....haaaaaaaaa...apa.???
lalu kemanakan yang namanya musyawarah mufakat, kemanakan peran orang tua dan wali murid?????
dan tadi ada salah satu wali murid dari SMAN X (X1), yang mengeluh dengan pungutan dari pihak sekolah sebesar Rp.200.000 untuk membangun mesjid dan itu wajib untuk seluruh siswa, daftar ulang Rp.800.000; mesjid Rp.200.000; belum buku dan yang lainnya...
SMA Negeri X Serang Bangun masjid, siswa baru diwajibkan Infak Rp200,000
Serang Kota
Pembangunan masjid dilingkungan SMAN X Serang sedang dilaksanakan, dengan sumber dana pembangunan dari sumbangan para alumni sekolah, guru sekolah, Pemda setempat, tokoh masyarakat, sumbangan pelerek dari semua siswa yang setiap hari jumat dikumpulkan untuk biaya pembangunan juga, serta sumbangan dari para orang tua murid siswa baru sebesar Rp 200,000/siswa yang telah dimusyawarakan dengan orang tua murid, dengan jumlah siswa baru sekitar 378 orang.
Menurut salah satu orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya sempat mengeluh dengan adanya sumbangan tersebut “sebetulnya saya keberatan, tapi apa boleh buat harus di ikuti saja” ucapnya dengan nada rendah. ketika hendak dikonfirmasi kepala sekolah SMAN X Serang D(inisial)(kepsek)tidak bisa ditemui dikarenakan sibuk, “bapak kepala sekolah sedang sibuk mas, banyak pekerjaan dan mungkin tidak bisa ditemui” ungkap seorang guru menjelaskan kepada wartawan. Keesokan harinya D(inisial) yang dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan dan membenarkan adanya sumbangan infak sebesar Rp 200,000/siswa untuk pembangunan masjid SMAN X Serang, menurut D(inisial) Sumbangan tersebut bertujuan untuk merehab bangunan masjid yang kondisinya sudah tidak layak pakai dan tempat yang sangat kecil sehingga pada saat siswa sholat tempatnya tidak muat, “ Kondisi masjid sudah agak rusak dan sempit, makanya kita bangun supaya semua siswa bisa bareng bareng sholat berjamaah” ungkap D.
Dengan adanya keputusan sekolah yang mewajibkan kepada orang tua murid untuk berinfak Rp200,000/siswa guna pembangunan rehab masjid sekolah sangat membebankan bagi orang tua yang tidak mampu, “jangankan untuk sumabangan infak sebesar itu buat sehari-sehari saja susah, kalau infak
Kami selaku pihak sekolah hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Siswa yang ada disini, pembangunan tanpa biaya tidak mungkin, tentunya dengan adanya pembangunan masjid di SMAN X Serang ini, mudah mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua jelas D(inisial) {Kepsek}menambahkan. {Subhan}
Maaf Nama Kepsek dan Sekolah nya tidak saya sebutkan
D dan X (hanya inisial saja)
ya brgitulah pendidikan Indonesia!
ReplyDeletejadi sekarang pa yang harus kita lakukan? ... pa yang bisa dirimu lakukan?
ReplyDeletependidikan sudah mengajrakan kata yang kasar lihat dipostinganku...
ReplyDeletesaya sendiri hanya bisa menggumam.... ketika pendidikan semakin melenceng dari jalur yang seharusnya. kurasa diatas hanya salah satu contoh.kapan ya,anggaran 20% dari apbn terwujud utk pndidikan,klu pendidikan sudah beralih fungsi. apalagi kalau RUU BHP disahkan. bakal tambah bobrok aja pendidikan di negri ini.
ReplyDelete