Asyik kayaknya yah ngemil sambil nyantai, tapi ngemil apa yah?
Uhm...
Bikin kue kayaknya enak nh, kebetulan kemaren suami abis panen telur di kandang sama ada sisa tepung terigu dan margarine, bikin kue kastengels enak nh, apa lagi keponakan suka sama keju. Bikin ah....sekalian belajar hehehe.....
Bahan :
225 gr tepung terigu
25 gr tepung maizena
175 gr margarine
2 butir kuning telur
100 gr keju Cheddar parut
1/2 sdt garam
Baking powder secukupnya
Olesan:
1-2 kuning telur yg dicampur dengan sedikit susu cair
Keju parut
Cara membuat:
1. Tuang tepung, maizena, garam dan keju parut. Aduk rata, gunakan sendok kayu.
2. Masukkan mentega, aduk dengan menggunakan pisau atau garpu supaya mentega tercampur.
3. Masukkan kuning telur satu persatu, kocok hingga rata
4. Bentuk kuker atau adonan bisa juga didiamkan sebentar di tempat yg sejuk. Bentuk dan potong - potong adonan sesuai selera. Olesi dengan kuning telur dan hiasi dengan keju parut. Panggang di dalam oven dengan suhu 150-160°c selama 25-30 menit. lalu sajikan dengan secangkir teh atau kopi.
Gimana, enak kan liburan gini dapet resep baru trus obrak-abrik dapur deh bikin kue Kastengels ;)
Keluhan Selama Kehamilan
Alhamdulillah, ini adalah bulan ketiga saya mengandung anak pertama. Suatu rejeki yang tak disangka-sangka. Pasalnya saya dan suami sebelumnya telah merencanakan untuk tidak mengandung terlebih dahulu sebelum lulus kuliah. Namun Allah punya kehendak lain. Tentu saja walau tidak sesuai rencana kami, namun kami menerimanya dengan rasa syukur yang tak terhingga.
Nah, berhubung ini pengalaman saya mengandung, tentu banyak hal-hal baru yang saya temukan terkait keluhan ibu hamil. Mulai perut kembung, nyeri, mual-mual atau bahasa kerennya morning sickness, muntah, perut yang membuncit dan sebagainya. Shock? Tentu saja! Tapi lambat laun juga sudah terbiasa.
Berikut ini saya bagi hal-hal yang kerap dialami ibu hamil dari hasil bacaan yang saya dapat.
1. Perut kembung
Bisa disebabkan adanya beberapa faktor:
Pertama, pengaruh hormonal selama hamil. Meningkatnya kadar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan membuat pergerakan usus menjadi lambat sehingga makanan dan gas yang diproduksi menjadi lebih lama transit di lambung dan usus sehingga dapat mengakibatkan kembung dan rasa penuh di perut.
Kedua, adanya bayi yang semakin membesar mengakibatkan tekanan pada sistem pencernaan sehingga pergerakan usus juga berkurang. Selain itu tekanan pada lambung dapat mengakibatkan asam lambung yang diproduksi berada lebih lama di lambung, akibatnya rasa perih di lambung bertambah dan dapat pula menyebabkan "heart burn" atau rasa terbakar /nyeri di sekitar lambung, dada hingga ke tenggorokan. Apabila hal ini terjadi ibu dapat minum obat maag.
2. Rasa nyeri di bagian bawah perut
Bisa disebabkan karena:
Pertama, kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum penggantung rahim dengan dinding perut menjadi melar dan tertarik sehingga terasa nyeri. Karena lokasinya ada di kanan dan kiri rahim maka nyerinya pun bisa dirasakan pada kedua sisi atau salah satu dan berpindah-pindah.
Kedua, nyeri bisa disebabkan adanya tekanan pada kandung kemih karena membesarnya rahim. Kandung kemih berlokasi di bagian bawah perut. Tekanan pada kandung kemih juga dapat membuat urin berada lebih lama di sana sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih. Keluhan yang timbul bisa berupa rasa anyang-anyangan, berkemih menjadi sedikit-sedikit, sering dan nyeri, nyeri perut bawah hingga ke punggung, bahkan dapat menyebabkan timbulnya kontraksi.
Ketiga, nyeri bisa dirasakan saat janin bergerak. Dengan semakin besar janin maka gerakan kepala, badan dan tendangan kakinya akan semakin kuat. Gerakan janin yang timbul bisa menyebabkan adanya kontaksi, namun kontraksi yang tidak berbahaya sehingga dapat menyebabkan persalinan. Disebut juga sebagai kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu.
3. Ukuran Perut
Untuk perut yang kelihatannya kecil pada usia kehamilan 5 bulan, bisa karena tubuh ibu yang tinggi sehingga belum jelas terlihat perut yang membuncit. Semakin besar usia kandungan maka akan semakin jelas terlihat nantinya. Apabila ibu memeriksakan ke dokter kandungan apakah besar janin saat ini sesuai dengan usia kehamilan? Dokter pasti akan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikannya. Jika sesuai maka ibu tidak perlu khawatir.
Demikianlah beberapa hal terkait keluhan yang kerap dirasakan oleh ibu hamil. Semoga setelah mendapat informasi ini, teman-teman yang sedang hamil jadi tahu apa sebabnya dan bagaimana menghadapinya. Salam hangat... ;)
Nah, berhubung ini pengalaman saya mengandung, tentu banyak hal-hal baru yang saya temukan terkait keluhan ibu hamil. Mulai perut kembung, nyeri, mual-mual atau bahasa kerennya morning sickness, muntah, perut yang membuncit dan sebagainya. Shock? Tentu saja! Tapi lambat laun juga sudah terbiasa.
Berikut ini saya bagi hal-hal yang kerap dialami ibu hamil dari hasil bacaan yang saya dapat.
1. Perut kembung
Bisa disebabkan adanya beberapa faktor:
Pertama, pengaruh hormonal selama hamil. Meningkatnya kadar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan membuat pergerakan usus menjadi lambat sehingga makanan dan gas yang diproduksi menjadi lebih lama transit di lambung dan usus sehingga dapat mengakibatkan kembung dan rasa penuh di perut.
Kedua, adanya bayi yang semakin membesar mengakibatkan tekanan pada sistem pencernaan sehingga pergerakan usus juga berkurang. Selain itu tekanan pada lambung dapat mengakibatkan asam lambung yang diproduksi berada lebih lama di lambung, akibatnya rasa perih di lambung bertambah dan dapat pula menyebabkan "heart burn" atau rasa terbakar /nyeri di sekitar lambung, dada hingga ke tenggorokan. Apabila hal ini terjadi ibu dapat minum obat maag.
2. Rasa nyeri di bagian bawah perut
Bisa disebabkan karena:
Pertama, kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum penggantung rahim dengan dinding perut menjadi melar dan tertarik sehingga terasa nyeri. Karena lokasinya ada di kanan dan kiri rahim maka nyerinya pun bisa dirasakan pada kedua sisi atau salah satu dan berpindah-pindah.
Kedua, nyeri bisa disebabkan adanya tekanan pada kandung kemih karena membesarnya rahim. Kandung kemih berlokasi di bagian bawah perut. Tekanan pada kandung kemih juga dapat membuat urin berada lebih lama di sana sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih. Keluhan yang timbul bisa berupa rasa anyang-anyangan, berkemih menjadi sedikit-sedikit, sering dan nyeri, nyeri perut bawah hingga ke punggung, bahkan dapat menyebabkan timbulnya kontraksi.
Ketiga, nyeri bisa dirasakan saat janin bergerak. Dengan semakin besar janin maka gerakan kepala, badan dan tendangan kakinya akan semakin kuat. Gerakan janin yang timbul bisa menyebabkan adanya kontaksi, namun kontraksi yang tidak berbahaya sehingga dapat menyebabkan persalinan. Disebut juga sebagai kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu.
3. Ukuran Perut
Untuk perut yang kelihatannya kecil pada usia kehamilan 5 bulan, bisa karena tubuh ibu yang tinggi sehingga belum jelas terlihat perut yang membuncit. Semakin besar usia kandungan maka akan semakin jelas terlihat nantinya. Apabila ibu memeriksakan ke dokter kandungan apakah besar janin saat ini sesuai dengan usia kehamilan? Dokter pasti akan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikannya. Jika sesuai maka ibu tidak perlu khawatir.
Demikianlah beberapa hal terkait keluhan yang kerap dirasakan oleh ibu hamil. Semoga setelah mendapat informasi ini, teman-teman yang sedang hamil jadi tahu apa sebabnya dan bagaimana menghadapinya. Salam hangat... ;)
Label:
Hamil,
Ibu dan Bayi,
Kesehatan,
women
Subscribe to:
Posts (Atom)