|
Mendidik Si Buah Hati |
Anugerah dan Amanah
Anak merupakan anugerah termahal bagi orang tua. Banyak orang tua yang
mengharapkannya tapi tak kunjung diberi, sementara banyak juga orang tua yang
dengan mudah memperolehnya. Tapi, jangan pula merasa bangga dengan hadirnya
anak, jika kita tak mampu membekalinya dengan pendidikan yang benar sesuai
ajaran Islam.
Anak juga merupakan amanah
anak
juga merupakan amanah “berat” yang dititipkan Allah kepada orang tuanya,
terlebih lagi di tengah-tengah merosotnya nilai-nilai etika, moral dan
gencarnya serangan permisifisme (budaya serba boleh) melalui media elektoronik,
tanggungjawab orang tua menjadi kian berat.
bahkan di dalam al-Qur’an dikatakan sebagai perhiasan hidup, “Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia…” (QS. al-Kahfi : 46).
Untuk itu kita patut bersyukur atas nikmat Allah yang dititipkannya melalui
anak-anak kita. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan mengasuh dan
mendidik mereka berlandaskan fitrah dan kasih sayang.
Untuk Cerdas Relijius: Konsep 3T
"Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara:
mencintai Nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca al-Qur’an” (HR. ath-Thabrani).
Tiga hal yang diperintahkan Nabi untuk diajarkan kepada anak-anak kita terkait
dengan puncak dan asas berbagai kecerdasan pada anak kita. Bisa jadi sebagian
orang menyebut kecerdasan ini dengan kecerdasan spiritual atau kecerdasan
relijius
1. Teladani Nabi saw,
Memberikan teladan adalah metoda paling jitu
dalam pendidikan anak
akan menjadi fondasi penting pembangunan akhlaq anak-anak
2. Teladani Keluarga Nabi,
Kisah tentang mereka pun akan menjadi inspirasi sangat berharga bagi anak-anak
kita dalam meneladani Nabi, bagaimana Nabi ikut serta mendidik Hasan dan
Husein, cucu beliau, yang bahkan kerap beliau anggap sebagai anak-anaknya
sendiri.
3. Tilawah Quran
Tilawah menjadi salah satu tugas Nabi dalam mendidik manusia (QS. Ali
Imran:164). Tilawah artinya membaca.
dalam kaitan pendidikan anak, kita mesti mengusahakan agar anak kita mengetahui
paling tidak makna-makna penting dari ajaran Islam sejak dini.
Bahkan Nabi memberikan patokan usia 7 tahun sebagai usia di mana orang tua
serius memperhatikan shalat anaknya dan ketika mencapai usia 10 tahun sudah
boleh memberikan hukuman apabila si anak lalai dalam menunaikan sholatnya.
Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya (Ali bin Abi Thalib ra).
1. Cerdas Berbahasa, Adalah kemampuan anak dalam mengutarakan maksud atau
berkomunikasi tertentu secara tapat dan runtut. Pada anak-anak, ini diawali
dengan kemampuan verbal. Semakin meningkat usia anak kemampuan komunikasi dalam
bentuk tulisan akan meningkat.
2. Cerdas Berlogika dan Berhitung, Adalah kemampuan anak dalam menalar sesuatu.
Pada anak-anak ini misalnya dimulai dengan mengurutkan atau mengklasifikasikan
sesuatu.
3.Cerdas Berimajinasi Ruang (Spasial), Adalah kemampuan anak untuk
menggambarkan ruang tiga dimensi dalam benaknya.
4. Cerdas Bernada dan Berirama (Musik), Adalah kemampuan anak untuk mengenal
harmoni nada dan ketukan (ritme) lagu.
5. Cerdas Berkontemplasi dan Membaca Diri (Intrapersonal), Adalah kecerdasan
seorang anak dalam memahami kondisi jiwanya. Kecerdasan jenis ini mungkin
termasuk yang sulit diukur pada anak. Akan tetapi kecerdasan membaca diri
membuat seorang anak lebih tenang dalam menghadapi masalah. Rasa self
confidence-nya terbangun dengan baik.
Referensi dari segala sumber
Kata kunci
Pendidikan anak
Cara mendidik anak
Anak Sholeh
Anak islami